Pentingnya Vaksinasi Meningitis dan Influenza Pada Ibadah Umroh dan Haji
Mengapa Vaksinasi Meningitis Penting?
Meningitis adalah infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada selaput otak, Neisseria meningitidis (meningokokus) adalah bakteri utama penyebab meningitis yang sering dikaitkan dengan wabah selama haji dan umroh. Menurut studi dalam The Lancet wabah meningitis pernah terjadi pada jemaah haji di tahun 1987 dan 2000, terutama karena kepadatan tinggi dan kontak dekat antar individu.
Penyakit ini menyebar melalui percikan air liur (droplet) saat batuk atau bersin. Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, leher kaku, hingga risiko kematian dalam hitungan jam jika tidak ditangani.
Vaksin meningokokus (serogrup A, C, W, Y) wajib bagi jemaah sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan WHO. Vaksin ini memberikan perlindungan hingga 3-5 tahun.
Mengapa Vaksinasi Influenza Penting?
Influenza adalah infeksi virus saluran pernapasan yang mudah menular, terutama di kerumunan seperti selama haji dan umroh. Penelitian dalam Journal of Travel Medicine (Memish et al., 2015) menunjukkan bahwa influenza sering terdeteksi pada jemaah dengan gejala pernapasan akut.
Jemaah lansia atau dengan penyakit kronis (diabetes, jantung) lebih rentan terhadap komplikasi seperti pneumonia. Cuaca ekstrem di Arab Saudi juga melemahkan daya tahan tubuh.
Vaksin influenza direkomendasikan, meskipun tidak wajib, karena strain virus berubah setiap tahun. Vaksin ini mengurangi keparahan gejala meski tidak selalu mencegah infeksi sepenuhnya.
Fakta Penting Seeputar Vaksinasi
Kepadatan Jemaah: Ratusan ribu orang dalam ruang terbatas saat kondisi haji maupun umroh meningkatkan risiko infeksi melalui droplet. vaksinsi dapat mengurangi risiko infeksi maupun mengurangi keparahan penyakit apabila terkena infeksi.
Kebijakan: Arab Saudi mewajibkan vaksin meningitis untuk visa haji/umroh, sementara vaksin influenza sangat disarankan oleh Kemenkes RI.
Waktu Ideal: Vaksinasi sebaiknya dilakukan minimal 10-14 hari sebelum keberangkatan agar antibodi terbentuk optimal.
Bagaimana Cara Mendapatkan Aksin Meningitis Dan Influenza ?
Jemaah dapat memperoleh vaksin di puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan resmi yang ditunjuk Kementerian Kesehatan. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi tubuh siap divaksinasi, terutama bagi yang memiliki alergi atau penyakit tertentu.
Klinik Griya husada dapat memberikan pelayanan penyuntikan vaksin meningitis maupun influenza dan telah mendapatkan sertifikasi resmi dari kementrian kesehatan.
Sumber
Al-Tawfiq, J. A., Gautret, P., & Memish, Z. A. (2010). "Meningococcal disease: The role of vaccination in Hajj pilgrims and its public health implications." The Lancet Infectious Diseases, 10(12), 867-872. DOI: 10.1016/S1473-3099(10)70239-9
Memish, Z. A., Assiri, A., Almasri, M., Alhakeem, R. F., Turkestani, A., Al Rabeeah, A. A., & Al-Tawfiq, J. A. (2015). "Prevalence of respiratory viruses among Hajj pilgrims with acute respiratory symptoms." Journal of Travel Medicine, 22(1), 29-34. DOI: 10.1111/jtm.12166
Ministry of Health Saudi Arabia. (2025). Health Requirements and Recommendations for Travellers to Saudi Arabia for Hajj and Umrah 1446H/2025. Diakses dari: https://www.moh.gov.sa/en/HealthAwareness/Pilgrims_Health/Pages/default.aspx
World Health Organization. (2019). International Travel and Health: Saudi Arabia – Hajj Pilgrimage. Diakses dari: https://www.who.int/ith/en/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji Tahun 1444H/2023. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Diakses dari: https://www.kemkes.go.id/